Jumat, 03 April 2009

KAIDAH PENULISAN HURUF ARAB MELAYU

BAB I

KAIDAH PENULISAN HURUF ARAB MELAYU

Penulisan huruf Arab Melayu dapat dirumuskan menjadi beberapa kaidah, yaitu :

Kaidah ke-1 : setiap suku kata yang diawali dan diakhiri dengan konsonan, cukup dituliskan konsonannya (tidak diberi saksi). Contoh :

Tem-pat : ﺗﻤﻓﺖ

Ham-pir : ﻫﻣﻓﺮ

Pin-tar : ﻓﻧﺗﺮ

Tang-kas : ﺗﻌﮑﺲ

Cer-mat : ﭽﺮﻤﺖ

Kaidah ke-2 :

a) Suku kedua dari berbagai hidup berbunyi “a”, mendapat saksi alif (), tetapi suku pertama dari belakang hidup berbunyi “a” tidak mendapat saksi.

Contoh :

ba-dan : ﺑﺎ ﺪ ﻥ

ka-lam : ﮐﺎ ﻠﻢ

ra-ja : ﺮﺍﺝ

den-da : ﺪ ﻧﺪ

la-ba : ﻻ ﺐ

b) Suku kedua dari belakang hidup berbunyi “e” dan suku pertama dari belakang berbunyi “a”, maka suku kesatu dari belakang mendapat alif saksi. Contoh :

ke-ra : ﮐﺮﺍ

re-da : ﺭﺪﺍ

pe-ta : ﻓﺗﺎ

je-da : ﺠﺪﺍ

le-ga : ﻠﮑﺎ

Kaidah ke-3 : bila suku pertama dan kedua terdiri dari vokal i, o, dan ai, maka huruf atau konsonan Arab itu diberi saksi “yak” (). Contoh :

ki-ri : ﮐﻴﺭﻱ

mi-ni : ﻤﻴﻧﻲ

se-ri : ﺴﻴﺭﻱ

ni-lai : ﻧﻴﻟﻲ

li-hai : ﻠﻴﻬﻲ

Kaidah ke-4 : bila suku pertama dan atau kedua hidup berbunyi “o”, “u”, dan “au” ditulis dengan wau ( ) saksi.

Contoh :

ro-da : ﺭﻮﺪ

lu-bang : ﻠﻮﺒﻊ

pu-lau : ﻓﻮﻟﻮ

ki-cau : ﮐﻴﭽﻮ

su-rau : ﺴﻮﺭﻮ

Kaidah ke-5 : bila suku terakhir berbunyi “wa”, ditulis dengan huruf wau ( ) dan alif ().

Contoh :

de-wa : ﺪ ﻴﻮﺍ

bah-wa : ﺒﻬﻮﺍ

ke-ce-wa : ﮐﭽﻴﻮﺍ

ji-wa : ﺟﻴﻮﺍ

Si-wa : ﺴﻴﻮﺍ

Kaidah ke-6 : bila huruf awal pada suku kata pertama terdiri dari vokal, maka :

a) Kalau vokal itu terus diikuti dengan konsonan, maka dituliskan alif saja.

Contoh :

an-tar : ﺍﻧﺗﺭ

in-tan : ﺍﻧﺗﻦ

un-tung : ﺍﻧﺗﻊ

un-ta : ﺍﻧﺖ

en-teng : ﺍﻧﺗﻊ

b) Kalau suku kata pertama itu berbunyi “a” saja ditulis dengan alif. Contoh :

a- bang : ﺍﺒﻊ

a-man : ﺍﻤﻦ

a. Kalau suku kata pertama berbunyi ”i” atau “e” ditulis dengan huruf alif dan yak.

Contoh :

i-par : ﺍﻴﻓﺭ

e-dar : ﺍﻴﺪ ﺭ

(ni-lai) : ﻧﻴﻟﻲ

b. Kalau suku kata pertama berbunyi “o” dan “u” ditulis dengan alif dan wau.

u-bah : ﺍﻮﺒﻪ

o-bat : ﺍﻮﺒﺖ

Kaidah ke-7 : bila suku kata satu dengan yang lain berbentuk “a-i” dan tanda hamzah di atas wau sesudah alif saksi untuk bentuk “a-u”.

Contoh :

ka-il : ﮐﺎﻳﻞ

sa-ing : ﺳﺎﻳﻊ

sa-uh : ﺳﺎﺆﻩ

ma-u : ﻣﺎﺆ

Kaidah ke-8 : bila suku kata satu dengan yang lain berbentuk “i-a”, maka penulisannya dengan cara menghubungkan huruf yak dengan huruf sesudahnya (atau boleh dengan memberikan tanda alif gantung di atas yak).

Contoh :

di-an : ﺪ ﻳﻦ atau ﺪ ﻳﻦ

ki-an : ﮐﻳﻦ atau ﮐﻳﻦ

Kaidah ke-9 : bentuk “u-a” harus dinyatakan dengan huruf alif sesudah huruf wau.

Contoh :

bu-at : ﺒﻮﺍﺕ

tu-an : ﺗﻮﺍﻦ

Kaidah ke-10 : bentuk “i-u” dinyatakan dengan memberikan huruf wau sesudah yak,.

Contoh :

li-ur : ﻠﻳﻮﺮ

be-li-ung : ﺒﻠﻳﻮﻉ

nyi-ur : ﭘﻳﻮﺮ

Kaidah ke-11 : bentuk “u-i” dinyatakan dengan huruf wau dan yak.

Contoh :

ku-il : ﮐﻮ ﻳﻞ

bu-ih : ﺒﻮ ﻳﻪ

pu-ing : ﻓﻮ ﻳﻊ

Bentuk “o-i” juga dapat memakai cara tersebut, misal :

bo-ing : ﺒﻮ ﻳﻊ

Kaidah ke-12 : Awalan me, ber, per, pe, ter, di, se, ke, ku, dan kau tidak menimbulkan perubahan ejaan, penulisannya dengan merangkaikan saja. Untuk awalan se, ke, dank u, bila dirangkaikan dengan sesuatu kata yang diawali oleh vokal penulisannya dengan cara menambahkan atau menggantikan alif dengan hamzah.

Contoh :

mengambil : ﻤﻌﻣﺒﻞ

berbunyi : ﺒﺮ ﺒﻮ ﭘﻲ

perkasa : ﻓﺮ ﮐﺎ ﺲ

pedagang : ﻓﺪﺍ ﮐﻊ

terlepas : ﺗﺮﻠﻔﺲ

didera : ﺪ ﺪ ﺮﺍ

se-asam : ﺳﺄ ﺳﻢ ﺳ -- ﺍ ﺳﻢ

se-iring : ﺳﻳﺮﻉ ﺳ -- ﺍﻳﺮﻉ

ke-ujung : ﮐﺆﺠﻊ ﮐ -- ﺍﻮﺠﻊ

ku-ambil : ﮐﺄﻤﺑﻞ ﮐ -- ﺍﻤﺑﻞ

kau-ambil : ﮐﻮﺃﻤﺑﻞ ﮐﻮ -- ﺍﻤﺑﻞ

Kaidah ke-13 : partikel lah, kah, tah dan pun penulisannya tidak mengubah ejaan (tinggal merangkaikan).

Contoh :

baca-lah : ﺑﺎ ﭽﻠﻪ

makan-kah : ﻣﮑﻧﮑﻪ

apa-tah : ﺍﻓﺗﻪ

bunyi-pun : ﺑﻮﭘﻴﻓﻮﻥ

Penulisannya “pun” tidak mengikuti kaidah ke-1 yaitu (ﻓﻥ ) melainkan dengan ditambahkan wau saksi (ﻓﻮﻥ ), penulisan partikel ini mengalami perkecualian.

Kaidah ke-14 : tentang bentuk (klitik) kan, ku, mu, dan nya.

1) Bila suku kata terakhir diawali dan diakhiri oleh konsonan, maka penulisannya tidak mengalami perubahan ejaan.

Contoh :

ta-nam : ﺗﺎ ﻧﻢ tanamkan : ﺗﺎﻧﻣﮑﻥ

ram-but : ﺮﻤﺑﺖ rambutmu :ﺮﻤﺑﺗﻤﻮ

2) Suku kata terakhir berbunyi “ai” dan “au” tidak mengalami perubahan ejaan.

Contoh :

tu-pai : ﺗﻮﻓﻲ tupaiku : ﺗﻮﻓﻴﮑﻮ

ker-bau: ﮐﺮﺑﻮ kerbaunya :ﮐﺮﺑﻮﺙ

3) Suku terakhir terdapat sebuah vokal, perangkaian dengan akhiran itu mengubah ejaan.

Contoh :

bu-ku : ﺑﻮﮐﻮ bukumu : ﺑﮐﻮﻤﻮ

ha-ti : ﻫﺎﺗﻲ hatinya :ﻫﺗﻴﺙ

Kata yang sudah berakhiran an, i, dan kan tidak mengalami perubahan ejaan jika dirangkaikan dengan imbuhan yan lain.

Contoh :

pergaulan-nya : ﻓﺮﮐﺎﺅﻟﻧﺙ

menjalani-nya : ﻤﻧﺠﻼ ﻧﻴﺙ

perkataan-mu : ﻓﺮﮐﺗﺄ ﻧﻤﻮ

Kaidah ke-15 : perihal akhiran an dan i.

1) Kata yang huruf terakhirnya konsonan berubah ejaan.

Contoh :

ta-nam — ta-na-(mi) : ﺗﺎﻧﻡ ﺗﺎﻧﻣﻲ

sa-yur — sa-yu-(ran) : ﺳﺎﻴﺭ ﺳﻴﻮﺭﻥ

ta-nam — ta-na-(man) : ﺗﺎﻧﻡ ﺗﻧﺎﻣﻥ

2) Kata yang huruf terakhirnya terdiri dari perubahan ejaan, dan penulisannya disertai dengan huruf hamzah.

Contoh :

su-ka : ﺳﻮﮎ kesuka-an : ﮐﺳﮑﺄﻥ

lu-pa : ﻟﻮﻒ kelupa-an : ﮐﻠﻔﺄﻥ

3) a. Kata yang huruf terakhirnya terdiri dari vokal “u” mengalami perubahan ejaan dan penulisannya disertai dengan penambahan huruf alif.

Contoh :

ra-mu : ﺭﺍﻣﻮ — ramu-an : ﺭﻣﻮﺍﻥ

b. Akhiran i merubah ejaan bila disambung dengan vokal “u”, penulisannya dirangkaikan saja.

Contoh :

ra-mu : ﺭﺍﻣﻮ — ramu-i : ﺭﻣﻮﻱ

4) Vokal “i” bersambung dengan akhiran an mengubah ejaan, penulisannya dengan cara merangkaikan saja atau dengan menambah alif gantung.

Contoh :

duri : ﺪﻮﺭﻱ — durian : ﺪ ﺭﻴﻥ

gali : ﮐﺎﻠﻲ — galian : ﮐﻠﻴﻥ

5) Akhiran an dan i mengubah ejaan bila disambung dengan diftong ai dan au, tetapi penulisannya ke dalam huruf Melayu a dan i, a dan u dipisahkan menjadi suku baru.

Contoh :

Pakai : ﻔﺎﮐﻲ — pakaian : ﻓﮑﺎﻴﻥ

Lampau : ﻠﻣﻔﻮ —kelampauan :ﮐﻠﻣﻔﺎﻮﻥ

(ke-lam-pa-uan) lampaui : ﻠﻣﻔﺎﻮﻱ (lam-pa-ui)

6) Akhiran an dan i tidak mengubah ejaan bila suku kata satu dengan yang lain vokal : a/u atau a/i atau yang memakai hamzah.

Contoh :

Laut : ﻻﺆﺖ lautan : ﻻﺆﺘﻥ

Kail : ﮐﺎﻴﻞ kaili : ﮐﺎﻴﻠﻲ

Catatan :

Huruf p kadang-kadang ditulis ( ) atau ( )

Huruf g kadang-kadang ditulis ( ) atau ( )

Bunyi ny kadang-kadang ditulis ( ) atau ( )

“Perhatikan penjelasan pada waktu perkuliahan.”

RANGKUMAN

1. Setiap suku kata yang diawali dan diakhiri oleh konsonan, cukup dituliskan konsonannya (tidak diberi saksi).

2. Suku kata kedua dari belakang hidup berbunyi “a”, mendapat saksi alif ( ), tetapi suku kata pertama dari belakang hidup berbunyi “a” tidak mendapat saksi.

3. Suku kedua dari belakang hidup berbunyi “e” dan suku pertama dari belakang berbunyi “a”, maka suku kesatu dari belakang mendapat alif saksi.

4. Bila suku pertama dan kedua terdiri dari vokal i, e dan ai, maka huruf atau konsonan Arab itu diberi saksi “yak” ( ).

5. Bila suku pertama dan atau kedua hidup berbunyi “o”, “u” dan “au” ditulis dengan “wau” ( ) saksi.

6. Bila suku terakhir berbunyi “wa”, ditulis dengan huruf wau ( ) dan alif ( ).

7. Suku kata pertama terdiri dari vokal “a” ditulis dengan alif.

8. Suku kata pertama terdiri dari vokal “i” dan “e” ditulis dengan alif dan yak.

9. Suku kata pertama terdiri dari vokal “u” dan “o” ditulis dengan alif dan wau.

10. Bila suku kata satu dengan yang lain berbentuk “a-i” atau “a-u”, maka untuk “a-i” ditulis dengan alif dan hamzah di atas yak; bentuk “au” ditulis dengan alif dan hamzah di atas wau.

11. Suku kata satu dengan yang lain berbentuk “i-a” maka penulisannya dengan cara menggabungkan yak dengan konsonan berikutnya atau diperjelas dengan alif gantung di atas yak.

12. Bentuk “u-a” dituliskan dengan huruf wau dan alif, dan bentuk “i-u” dituliskan dengan huruf yak dan wau.

13. Bentuk “u-i” dan “o-i” dituliskan dengan wau dan yak.

14. Awalan me, ber, per, pe, ter, di, se, ke, ku, dan kau tidak menimbulkan perubahan ejaan, sedangkan untuk awalan se, ke, dan ku bila dirangkaikan dengan sesuatu kata yang diawali oleh vokal penulisannya dengan cara menambahkan atau menggantikan alif dengan hamzah.

15. Partikel lah, kah, tah, dan pun penulisannya tidak mengubah ejaan.

16. Penulisan akhiran kan, ku, mu, dan nya tidak mengalami perubahan ejaan bila : diawali dan diakhiri dengan konsonan ; suku kata terakhir berbunyi ai dan au ; suku kedua dari belakang terdiri dari vokal ; dan kata dasar yang sudah berakhiran an dan i.

BAB II

PENGUASAAN KATA-KATA ARAB MELAYU

Bacaan pertama : penulisan suku kata yang diawali dan diakhiri oleh konsonan— dan penggunaan alif saksi.

ﺮﺪﺍ ﺍﻴﻡ ﻤﻠﺲ ﺑﻧﺠﺮ

ﺪﺭﺍ ﺍﺭﻩ ﺗﺎ ﻠﻡ ﺗﻤﺑﻞ

ﻠﮑﺎ ﺍﺴﻪ ﺗﺎ ﻧﻡ ﺗﻤﻔﺭ

ﺟﺭﺍ ﺍﺑﻊ ﻔﺎ ﺪ ﻡ ﺴﻧﺗﻥ

ﺑﺭﺑﺎﺭﻉ ﺍﺴﻡ ﻻ ﻟﺖ ﺪ ﻧﺪﻉ

ﻣﻣﺎﺴﻊ ﺍﻧﻡ ﻗﺎﺪﻉ ﺗﻧﺪ ﻖ

ﺗﺭﺍﺗﺭ ﺍﻧﺗﻪ ﻗﺎﺴﻊ ﻗﻧﺗﻊ

ﺍﻧﺪ ﺭﺍ ﺍﻣﺒﻥ ﻣﺎﻫﺭ ﺪ ﻧﺪ ﻥ

ﺒﻬﺗﺭﺍ ﺍﺭﺖ ﺒﺎﺗﺲ ﺒﻣﺒﻊ

ﺗﻧﺗﺭﺍ ﺍﺴﺎ ﻫﺎﺒﺲ ﺗﺭﺒﻊ

Bacaan Kedua : penggunaan wau saksi.

ﺪ ﺭﻮ ﻣﻠﻮﻠﻮ ﮐﻣﻮﻧﻊ ﺒﻮﮎ

ﺗﺒﻮ ﻣﻣﺒﻮﺭﻮ ﻣﻧﻮﺭﺕ ﺒﺗﻮ

ﺴﺭﻮ ﻣﻧﻮﺟﻮ ﺪ ﺴﻮﺴﻦ ﺒﻮﮐﻮ

ﻣﻮﺪ ﻩ ﺪﻫﻮﻟﻮ ﺪ ﺭﻮﻣﻪ ﻫﻮﺗﻦ

ﻣﻌﻮﺭﺲ ﺗﺭﺒﻮﺭﻮ ﺒﮑﻮ ﺒﻟﻮﮐﺭ

Bacaan Ketiga : penggunaan yak saksi.

ﺴﺒﺎ ﮐﻲ ﺪﻱ ﺍﻴﺭ ﻤﺎ ﺭﻱ

ﺒﺎ ﺪﻱ ﺪﺍﻤﻲ ﮐﺎ ﻴﻞ ﻤﺎ ﺭﻴﻟﻪ

ﮐﻮﺍ ﻟﻲ ﻗﻧﺪﻱ ﻤﻧﺎ ﺆﻏﻲ ﺒﻴﻞ

ﻗﻳﺎ ﺮ ﻟﻧﺗﻲ ﻤﺮﺍ ﺅﺗﺊ ﺒﻳﻟﮑﻪ

ﺗﻳﺎﺪ ﺴﻤﻗﻲ ﻗﺮﻤﺎﻳﻧﻦ ﻻ ﻳﻦ

ﮐﺎ ﻳﺗﻦ ﻤﻮﺮﻱ ﺪ ﻠﮑﺎ ﻳﺚ ﺪ ﻧﻤﺎ ﻳﺚ

ﻗﺮﺗﻧﺪ ﻳﻌﻦ ﻤﺮﺍ ﻤﻲ ﺪ ﮐﺗﺎﻳﺚ ﻤﻧﻤﺎﺌﻲ

ﮐﺮﻤﺎﻳﻦ ﻤﺮﺍﺟﻲ ﺒﺎﻳﮏ ﺪ ﻧﻤﺎ ﻳﺚ

ﻤﻼ ﺌﻲ ﺒﻟﻳﻮ ﺗﻳﻊ ﺒﺮﻻ ﻳﻧﻦ

ﻤﻤﻗﺮﭽﻳﺎﺌﻲ ﻫﺮﻳﻤﻮ ﺗﻳﻒ ﺪ ﻤﻼ ﻳﺚ

ﺪ ﺮﻳﮑﻮ ﺪ ﻳﺮﻱ

Bacaan Keempat : penggunaan huruf kaf, qaf, dan hamzah sebagai penanda bunyi “k”.

ﻤﻟﺗﻗﮑﻦ ﺪ ﻮﺪ ﺆ ﺳﮑﺲ ﺳﻗﺳﻲ

ﻤﻧﮑﻗﮑﻦ ﭽﻴﺮﻱ ﺗﻴﺗﮏ ﺪ ﻗﺗﺮ

ﻤﻤﺒﻴﻠﺆﮐﻦ/ ﮐﻴﻠﺆ ﺴﮑﺗﺮ ﻗﻧﺪ ﻖ/ ﻗﻧﺪ ﺆ

ﻤﻤﺒﻴﻠﻗﮑﻦ ﻤﻤﺒﺎ ﻠﮏ ﻧﻴﻧﻴﮏ/ ﻧﻴﻧﻲ ﺳﻗﻢ

ﻤﻤﺒﺎﻠﮑﮑﻦ/ ﻻ ﮐﺄ ﻠﻧﺪ ﻖ/ ﻠﻧﺪﺃ ﺒﺎﺗﻖ

ﻤﻤﺒﺎﻠﻴﮑﻦ ﺒﺮﮐﻮﮐﺆ ﮐﺎﺗﻖ/ ﮐﺎﺗﺄ ﺪ ﻗﺗﺕ

ﻤﻧﻴﺗﻴﮑﻦ/ ﻟﺗﺄ ﻤﻮﻟﮏ/ ﻤﻮﻟﻲ ﻤﻮﺪﻖ

ﻤﻧﻴﺗﮑﮑﻦ

Bacaan Kelima : penggunaan kata ulang dan kata majemuk.

ﻤﺗﻬﺎﺭﻱ ﺒﺭﮐﺠﺭ ﺭﻦ

ﺠﺭﺗﻮﻠﺲ ﺒﺭﻠﻤﻗﺖ ﺗﻦ

ﺒﮑﻳﻤﺎﻦ ﺒﻮﺍﻩ ﻫﻦ

ﺒﺭﻏﮑﺎﻟﻲ ﺒﺭﺴﻮﺍ ﻖ ﻗﻦ

ﻗﺭﺒﮑﺎﻞ ﻣﺎﺖ ﺌﻲ

ﺒﺎﺗﻮﺗﻮﻟﺲ ﺭﻮﻖ

ﺒﺳﺭﮐﻗﺎﻞ ﺒﺭﻻﺭﻱ ﻳﻦ

ﺭﻮﻣﻪ ﻣﺎﮐﻦ ﮐﻮﺪﺍ ﻣﻮ

ﻗﻮﺗﻪ ﮐﻮﻧﻎ ﮐﺑﻳﺭﻮ ﻮﻦ

LATIHAN I

Tuliskan kata-kata di bawah ini :

1. batas mahir tangis

marah taruh habis

memasang menanam berbaring

atas arah asah

enam entah embun

berangin terasah teratur

2. tera esa kena

dera reda tega

kera jera lega

indera mantera bahtera

tentara semena duta

3. bisa itik melihat

sisa beri bohong

itu delima toko

mengira besi terdorong

ini isap menolong

beli seni menggalang

4. hendak merusak duduk

tusuk mengusik rokok

cerdik membalik juluk

belok berkokok belok

biduk merokok kelok

usik tak titik

batuk bapak bilik

tabuk lagak mudik

korok tekak tarik

musik letak lurik

5. bau lautan buah

daun kehausan tuan

haus menaungi tiang

baur merauti tiap

kait dilukainya dia

air dinamainya diam

kail berlainan tua

sais dikatainya dua

6. gua perbuatan kira-kira

ruas rahasia merah muda

sekian berpuasa putih bersih

perbuatan kalau perbandingan

tuang kacau rumah makan

juang jikalau sopir mobil

sekalian menuju istimewa

muda menurut belukar

LATIHAN II

1. Transliterasikan teks berikut ini :

ﺪﻏﻦﺍﺧﻼ ﺺ ﺴﺎﻯ ﻤﻤﺑﺭﻳﮑﻦ ﻓﻄﺭﻩ ﮐﻔﺪ ﻓﻗﻳﺭﻤﺳﮑﻳﻦ -

ﺳﺑﺐ ﺳﺎﮐﺖ, ﻧﻖﺍﻳﺖ ﺗﺄ ﺪﺍﻗﺖ ﺤﺎ ﻀﺭ -

ﺳﺆﺭﻍ ﮐﻭﺭﻭﻫﺎﺭﺲ ﺒﺭﻻ ﮐﻭﻋﺎﺪ ﻞ ﮐﻔﺪ ﻣﻭﺭﺪ ﺙ -

ﺪﻏﻥ ﺳﮑﺭﺍ ﮐﺎﻣﻲ ﻗﺭﮐﻲ ﮐﻗﻟﺒﻭﻫﻥ ﻣﻧﭽﺎﺭﻱ ﮐﺎ ﻗﻞ ﮐﺎﻣﻲ -

ﺴﺗﻟﻪ ﺑﺎﺭﻍ ﮐﺎﻣﻲ ﺩ ﻧﺎﻳﮑﮑﻦ ﮐﺄ ﺗﺲ, ﺑﻬﺎﺭﻮﮐﺎﻣﻲ ﻧﺎﻳﮏ -

ﻮﻗﺖ ﺴﺎﻱ ﻣﻟﻳﻬﺖ ﺑﺭﻳﺑﻮﺍ ﻟﻣﻐﻮ ﻳﻎ ﺗﺭﻍ ﺍﻳﺖ ﺗﺭﭽﻐﻐﻟﻪ ﺴﺎﻱ -

ﺒﻮﺍﻩ ﻫﻥ ﺪﺍﻧﺪ ﻮﻧﺴﻲ ﺍﻳﻥ ﺒﺮﺍﻧﮏ ﻮﺮﻥ -

ﺴﺒﻟﻢ ﻣﺗﻬﺎﺮﻱ ﺗﺮﺒﺖ ﺗﺮﺪﻏﺮﺍﻮﺮﻍ ﺍﺫﺍﻥ ﺪ ﻣﺴﺠﺪ -

ﺗﻴﻖ ﺍﻱ ﻣﻧﺪﺍﻗﺖ ﺮﺯﻗﻰ ﻣﻐﻮﭽﻖ ﺷﮑﻮﺮﮐﻔﺪ ﺗﻮﻫﻥ -

ﮐﺗﻳﮏ ﺒﻳﺖ ﻤﻤﺒﻮﮎ ﺟﻧﺪ ﻳﻞ ﺗﺭﺴﻧﺗﻬﻠﻪ ﻗﻮﭽﻖ ﮐﻤﺒﻎ ﻗﻐﻧﺗﻦ -

ﮐﺎﺏ ﺴﺪﻩ ﺗﺮﻓﺎﺴﻎ - ﮐﺎﺌﻦ ﺒﻮﮐﺲ ﺗﮑﻪ ﺴﮑﺎﻟﻲ -

ﻣﺎﻫﻞ ﺗﻣﺒﺎﮎ ﺪ ﺮﻓﺪ ﺗﻳﻣﻪ - ﺒﺮﺍﻓﮑﻪﻫﺮﮎ ﺳﺗﺮﺍ ﺍﻳﺖ -

2. Bacalah teks berikut ini :

ﺍﻧﺼﺎﻒ ...!

ﺳﺗﻟﻪ ﺳﻤﻗﻲ ﺪﺍﻜﻮﺪ ﻗﻧﭽﻖ ﻜﻮﻧﻎ ﺣﻴﺎﺓ ﺪﻏﻥ ﻜﺴﻐﮑﻮﻫﻥ ﻫﺗﻴﮑﻮ ﻤﻧﺪﺍ ﻜﻲ ﺒﻮﻜﺖ ﻴﻎ ﺒﺮﻻ ﺛﺲ ﺪﺍﻥ ﻤﻧﻮﺮﻧﯽ ﻟﻤﺒﻪ ﺪﺍﻥ ﻟﻮﺮﺓ ﺴﺮﺖ ﺴﺮﻮﮐﻦ ﺍﻴﺮﻴﻎ ﺒﺮﺴﺮﺍﺴﻪ, ﺍﮐﻮﺒﻮﮐﻟﻪ ﻮﻓﺗﺮﻫﻴﺪ ﻓﮑﻮﺴﺮﺍﻱ ﮐﺒﺎﭺ ﺴﻬﻟﻲ ﻫﻼ ﻣﻦ ﻫﻳﺩ ﻒ ﻳﻎ ﺘﻟﻪ ﮐﺠﻼ ﻧﻰ. ﺍﻧﺻﺎ ﻓﻟﻪ ﺍﮐﻭﺩ ﺭﻓﺩ ﺘﺭﻟﻳﻥ ﺴﻼ ﻢ ﺍﻳﻥ, ﺴﺴﺩﻩ ﺩ ﺑﻭﺍﻱ ﺩﺃ ﻳﻨﮑﻥ ﺍﻭﻟﻪ ﺍﻤﻔﻳﻥ ﻗﻨﺠﻎ ﺍﻏﻥ ﺩﺍﻥ ﻗﻨﻪ ﺩﻏﻥ ﭽﻳﺖ ﻳﻎﻫﻤﻒ ﺒﻼ ﮎ ﺒﺭﻫﻨﺗﻳﻟﻪ ﺍﮐﻮﺪ ﺭﺒﺭﮐﻼ ﻦ ﻤﭘﺒﺭﺍ ﻏﻲ ﺴﻤﺪ ﺭﺍ ﻳﻎ ﺒﺭﮐﻟﻤﺒﻎ ﻟﻮﺍﺱ, ﮐﻮﻗﻧﭽﻐﻟﻪ ﻗﻬﻡ ﺪ ﺭﺗﻘﻴﻦ ﮐﺎﺖ ﻟﻮﺑﻕ ﻫﺗﻴﮑﻮﺪﺍﻦ ﺪ ﺭﮐﻮﻟﻡ ﺭﻏﮏ ﺪﺪﺍﮐﻮﻤﺎ ﮎ ﺗﺎﻫﻮﻟﻪ ﺍﮐﻮﺒﻬﻮﺍ ﺍﮐﻮﺗﻟﻪ ﺪﺍﻤﺒﻎ ﺍﻤﺒﻐﮑﻦ ﺍﻮﻟﻪ ﮐﻟﻤﺒﻎ ﻤﺎ ﺪ ﻮﺴﮑﺎ ﺭﺭﺍﻱ, ﺪ ﻗﻮﮐﻞ ﻄﻮﻓﺎﻦ ﺒﺎﺪﻱ ﻫﻮﺍﺀ ﻧﻔﺲ ﺪﺍﻦ ﺪﻫﺎ ﭙﺘﮑﻦ ﺁﺮﺲ ﺘﻴﻒ ﻔﻮﺪﺍﻱ ﺪ ﻧﻴﺎ

(Iih. Aidit Rosadi, 1960 : 75)

2 komentar:

  1. Tulisannya bagus Dan langsung ke inti penjelasan tentang kaidah menulis Arab melayu akan tetapi tidak didukung dengan huruf-huruf Arab melayu contohnya huruf ڠ masih menggunakan huruf غ. Mungkin tulisannya di blog ini bisa diupdate lagi. Terimakasih

    BalasHapus
  2. Kak nggk ada jawaban dari isi di atas kk

    BalasHapus